Fenomena
alam adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi
dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia. Contoh umum
dari fenomena alam termasuk letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan. Sebagian
besar fenomena alam tak berbahaya seperti hujan. Fenomena alam seperti letusan
gunung berapi, tsunami dan tornado dianggap berbahaya dan dapat menimbulkan
kematian.
Salah satu
fenomena alam terindah di Bumi yaitu aurora. Aurora adalah fenomena pancaran
cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).
Fenomena unik yang seringkali terjadi pada langit malam yang gelap tiba-tiba
menjadi terang benderang di belahan Bumi Utara terutama Alaska dianggap
sebagian orang sebagai peristiwa yang mengandung unsur-unsur kepercayaan kuno.
Aurora biasanya muncul dengan warna hijau, merah, biru atau lembayung.
Orang-orang kuno menghubung-hubungkan munculnya fenomena alam itu dengan
penyakit dan peperangan. Aurora berwarna merah terang pernah dianggap sebagai
“kolam darah” para pejuang yang gugur dalam peperangan. Di North Country,
Inggris, aurora dikenal sebagai “lembing terbakar”. Sebelum Revolusi Perancis
meletus, sebuah aurora muncul. Penduduk Skotlandia dan Inggris mengaku
mendengar suara pertempuran dan melihat peperangan di angkasa. Pada tanggal 24
Februari 1716, bersamaan dengan kematian James Ratcliffe, Earl Derwentwater
terakhir, muncul aurora berwarna merah terang dan bergerak cepat di langit.
Sejak saat itu aurora itu dikenal sebagai “Cahaya Lord Derwenwater”.
Orang Eskimo
atau suku Inuit percaya fenomena alam yang terkenal dengan sebutan Aurora
Borealis atau Cahaya Utara itu muncul karena para arwah sedang bermain bola memakai
tengkorak singa laut di angkasa. Mereka juga percaya orang yang terlalu sering
menonton "pertandingan" itu akan menjadi gila. Terlepas dari
kepercayaan kuno tersebut, sebenarnya fenomena aurora dapat dijelaskan menurut
hukum fisika. Fenomena ini merupakan peristiwa yang umum terjadi di Bumi dan
planet-planet lainnya khususnya di daerah kutub yang merupakan daerah dengan
medan magnet yang kuat.
Aurora
adalah cahaya yang tercipta di udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul
yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan
proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari
matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan
magnet bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan. Warna-warna yang dihasilkan
disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya,
aurora hijau terbentuk oleh benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen.
Aurora merah terjadi akibat benturan antara partikel elektron dan atom oksigen.
Bagian penting dari mekanisme aurora adalah “angin matahari”, yaitu sebuah
aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakkan sejumlah
besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi ini akan mempercepat
partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan bertabrakkan dengan
berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak.
Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih
tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna tergantung pada frekuensi
tumbukkan antara partikel-partikel dan gas-gas. Mekanisme ini hampir
sama dengan nyala lampu berpendar atau lampu neon. Penyebab langsung
aurora adalah percepatan partikel-partikel berenergi. Energi tersebut didapat
dari interaksi lapisan magnetosfer bumi dengan angin matahari. Magnetosfer
adalah ruang yang mengelilingi bumi. Kita memiliki magnetosfer karena adanya
medan magnet bumi. Medan magnet ini membentang ke luar angkasa hingga dibatasi
oleh angin matahari.
Aurora
terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan. Daerah kutub
memiliki medan magnetik yang cukup kuat sehingga dapat memunculkan aurora.
Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis
(IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan
nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa ia kerap dilihat
kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah
tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan
Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai
sifat-sifat yang serupa.
Aurora
merupakan peristiwa yang lazim ditemui di daerah kutub. Bahaya aurora tehadap
manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Akan tetapi fenomena ini dapat
mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan
dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan
telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh
proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke
bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada
sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan
dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala
besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan
peralatan listrik.
Gangguan
aurora pada kawat telegraf yang paling menakjubkan terjadi di Amerika Serikat.
Sebuah aurora fantastis yang terjadi pada bulan September 1851, telah mengganggu
seluruh saluran telegraf di New England dan memporak porandakan transaksi
bisnis. Pada tanggal 19 Februari 1852, aurora lainnya tercatat dalam sejarah
telekomunikasi. Para ilmuwan percaya bahwa aurora mencerminkan apa yang terjadi
di magnetosfer, yaitu daerah yang partikel bermuatannya terperangkap oleh medan
magnet bumi. Angin matahari menjepit magnetosfer di dekat bumi di siang hari,
dan menyeretnya hingga jutaan kilometer pada malam hari.
Jadi
seindah-indahnya sebuah fenomena, pasti ada dampak yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup walaupun hanya
seditkit. Demikianlah karangan nyata dari saya.
ini beberapa penampakan aurora
Merekam keindahannya dengan kamera, apalagi dalam kondisi terang bulan purnama, bukanlah hal mudah sebab cahaya aurora borealis akan “kalah” oleh cahaya bulan. Tapi, fotografer asal Jerman Kerstin Langenberger berhasil melakukannya. Dalam fotonya, aurora borealis terlihat terang dalam cahaya Bulan, seolah fenomena tersebut muncul di siang bolong. Inilah hasilnya...
4 komentar:
indahnya cahaya Aurora...happy blogging
kapan ya akan tampak di indonesia ??
menakjubkan aurora nya .. thx sdh mau berbagi :D
postingan yang menarik .. hemm so beautiful ya aurora itu
Posting Komentar